Cerita Tentang Warna
"Warnamu"
"Ini bukan soal warna tinta, tapi rasa....
ini bukan soal catatan, tapi harapan...
ini bukan soal kesempurnaan, tapi kelemahan..."
21 Agustus 2019
Hari ini episode terakhir Radha- Krisna yang tayang sekian lama di salah satu stasiun TV nasional. Seperti kita ketahui bahwa tayangan ini bertema Cinta dan Persahabatan. Selalu menarik membahas dua topik ini. Sedikit saya ungkap bahwa episode terakhir ini mengenai perayaan Holi yang merupakan tradisi bermain warna. Ada holi bunga, ada holi air, bahkan ada holi warna abu yang merupakan gabungan warna identitas Radha juga identitas Krishna. Lalu apa hubungan tulisan puisi saya diatas dengan tayangan Radha - Krishna? Hm.. kepo ya..? wkwkwkwk..!
Ingatan saya melayang pada ucapan seorang sahabat tentang warna tinta. Ada warna-warna tertentu yang dapat kita pilih, ada hitam, biru atau bahkan merah. Menurut sahabat saya, masa depan seseorang tergantung dari warna apa yang kita gunakan untuk mengambil sebuah keputusan besar dalam hidup kita. Setiap warna yang kita pilih dalam menuliskan cerita kehidupan dapat mempengaruhi masa depan... Beliau bertanya tentang warna apa yang saya pilih untuk mengambil sebuah keputusan pada masa yang lalu. Saya jawab, "warna biru" dengan penuh tanda tanya. "pilihan warna yang salah! Seharusnya hitam.." ujarnya tegas. Saya terkejut, "kenapa begitu?" tanya saya lagi. Beliau terdiam dan menahan napasnya.. "karena warna biru bila dicampur dengan warna lain pasti akan berubah.." ada kekecewaan dari nada yang terdengar. "Ketika kita memilih warna hitam, maka dicampur warna apapun akan tetap hitam..." ujarnya lagi. Saya kecewa pada saat itu, bukan karena pilihan warna yang saya ambil, tapi alasan dan pemikiran dibalik warna itu. Saya yakin beliau tidak pernah tahu...
Coba cermati lagi baris pertama yang saya buat, "Ini bukan soal warna tinta, tapi rasa...". Ketika saya memutuskan untuk memilih warna biru maka apa yang saya rasakan pada saat itu adalah "biru". Warna ini menceritakan tentang apa yang saya rasakan.. apa yang saya pikirkan.. dan apa yang saya pertanyakan dalam hati. Keraguan, ketidakpercayaan, dan bahkan saya merasa asing dengan kehidupan ini. Beragam pertanyaan tanpa jawaban pasti, dan saya hanya dapat menduga-duga. Sedangkan pada saat itu saya harus mengambil keputusan dengan cepat. Maka biru yang saya pilih, karena mungkin saja dengan berbagai faktor, warna tersebut dapat bercampur dan mengubah jalan hidup saya.
Kita cermati lagi baris kedua, "ini bukan soal catatan, tapi harapan...". Mungkin benar ketika kita mulai mengambil keputusan tertentu, cerita di masa depan akan sangat tergantung bagaimana hasil akhirnya. Bukan masalah catatan kehidupan, tetapi perlu proses dan waktu yang sangat lama untuk mengetahui apakah pilihan kita benar atau salah. Saya tidak pernah menyesal dengan keputusan apapun yang saya ambil dalam hidup saya, karena proses pengambilan keputusan itu sudah benar-benar hasil pertimbangan. Tinggal harapan yang saya gantungkan untuk masa depan, dan doa yang saya panjatkan agar Yang Maha Kuasa selalu memberikan kelancaran dan kemudahan segala urusan.
Baris terakhir tertulis, "Ini bukan soal kesempurnaan, tapi kelemahan...". Mengandung arti yang sangat dalam bukan? Tentu bagi yang paham.. Ketika di dunia ini ada seseorang yang mencari kesempurnaan maka hidupnya akan sia-sia. Pencariannya tidak akan pernah berakhir, mungkin akan memerlukan waktu seumur hidupnya. Karena sejatinya tidak ada manusia yang sempurna. Beliau mungkin beranggapan bahwa hidup saya akan sempurna ketika saya memilih warna hitam, tapi siapa yang tahu garis kehidupan seseorang? Seharusnya beliau memahami, bahwa saya tidak sempurna, dan akan menjadi lengkap bila ketidaksempurnaan saya berdampingan dengan kelebihan yang dimiliki seseorang. Keseimbangan dalam hidup akan tercapai ketika kita saling mengisi dan saling melengkapi hidup seseorang. Lalu apa hubungan cerita Radha- Krisna dengan hal ini ya?
Radha memiliki keinginan yang besar untuk menyatukan "warnanya" dengan Krishna. Ketika keinginan Radha terwujud, maka keseimbangan dalam kehidupan terganggu. warna yang merupakan identitas keduanya menjadi hilang. Krishna tidak lagi memiliki identitas diri. Akibatnya warna di dunia menjadi hilang, bahkan terjadi hujan abu, semua menjadi gelap.. Mungkin ini yang akan terjadi ketika pasangan hidup kita memaksakan kehendaknya agar sesuai dengan keinginannya sendiri. Kadang secara tidak sengaja kita berusaha mengubah karakter seseorang agar sama seperti kita. Kehilangan identitas diri akan terjadi dan hidup tidak akan lagi penuh warna. Justru perbedaan itulah yang menjadikan hidup ini lebih indah, bila kita dapat memaknai perbedaan itu dengan penuh kasih sayang juga kelembutan. Itulah hikmah yang dapat kita petik dari cerita Radha - Krishna. Seberapapun kerasnya badai kehidupan menghadang, kita jangan pernah kehilangan identitas diri, siapa kita, apa tujuan hidup kita, dan bagaimana kita menjalani kehidupan ini.
Untuk sahabatku dimanapun berada, mari kita jaga prinsip - prinsip dasar yang kita pegang sebagai pedoman hidup. Meskipun saya yakin bahwa di dunia ini banyak pribadi yang gemar melanggar aturan atau menabrak nilai - nilai, dengan jiwa yang bebas dan menyukai tantangan dengan segala resikonya. Jangan pernah menjadi sempurna untuk orang lain, meskipun ada harga yang harus kita bayar untuk mempertahankan identitas tersebut seumur hidup... Tetaplah jadi diri sendiri, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Sampai Jumpa..!