RESENSI BUKU DESIGN THINKING (Fathur Rachim)
Judul Buku : Design Thinking Daulat Belajar (Panduan Bagi Pendidik HIPPER Indonesia) Seri Kedua
Informasi Buku :
2. Penerbit : DPP Harmoni Pendidik Pengajar Indonesia (HIPPER Indonesia)
Web : https://www.hipper.or.id
E-mail : info@hipper.or.id
WhatsApp : +6281952573493
3. Tahun Terbit : 2021 (Cetakan Pertama)
4. Tebal Buku : 44 Halaman (14 x 20 cm)
5. Harga Buku : -
Resensi Buku
Buku ini dapat diperoleh dengan mudah oleh Pembaca karena Penulis membagikan link khusus Buku Elektronik (e-book), terutama ditujukan untuk sahabat HIPPER 4.0 yang merupakan salah satu organisasi Pendidik besar di Indonesia. Kebetulan Fathur Rachim yang merupakan Penulis buku tersebut juga menjabat sebagai Ketua Umum HIPPER Indonesia. Buku yang berjudul Design Thinking ini berisi tentang bagaimana mendesain sebuah pemikiran dengan kreatifitas tidak terbatas, dan bebas berekspresi tetapi tidak melenceng jauh dari tujuan yang ingin dicapai. Karena ditujukan secara khusus untuk Pendidik, maka tentunya hasil akhirnya adalah tujuan pembelajaran itu sendiri. Meskipun demikian, apa yang tertulis dalam buku dapat pula digunakan masyarakat luas selain Pendidik yang tentu memiliki berbagai macam latar belakang dan pola pikir yang berbeda.
Buku ini dilengkapi informasi umum tentang HIPPER Indonesia juga Kata Pengantar dan Daftar Isi yang terperinci. Pada awal tulisan, Penulis mengemukakan gagasan utama dari buku tersebut, termasuk menceritakan tentang sejarah para ahli Design Thinking seperti Peter G. Rowe dari Universitas Harvard yang telah menerbitkan sebuah buku berjudul Design Thinking pada tahun 1987. Selanjutnya pada tahun 2005, Stanford's d.school ikut pula memperkaya Design Thinking. Beberapa poin penting dalam buku ini adalah Metode, Pendekatan atau Model, dan pengertian dari Design Thinking itu sendiri, Design Process, serta Implementasinya. Kelebihan buku ini tampak dari penataan yang apik dan sistematis dari awal sampai akhir pembahasan. Penulis benar-benar menuangkan ide-idenya dengan berbagai macam inspirasi yang memancing Pembaca untuk fokus dalam memahami sesuatu hal yang abstrak. Buku ini juga melatih Pembaca untuk memahami pesan yang disampaikan juga memberikan warna baru dalam menuangkan sebuah inspirasi. Tentunya ada harapan dari Penulis bahwa isi buku akan bermanfaat bagi Pembaca.
Buku ini paling pas dibaca ketika Pembaca dalam keadaan "siap", misalnya perut sudah terisi, segelas kopi panas atau teh hangat yang memacu semangat, pendingin udara diatur sedemikian rupa, pencahayaan dan suasana hati yang baik. Mengapa demikian? Selain banyak istilah-istilah yang masih asing bagi awam, seperti "sintak", "iterate" dan "storyboard" pasti akan memancing Pembaca untuk memahami kata-kata tersebut, mungkin mencari di Google dapat sedikit menguras tenaga. Dalam satu istilah saja akan ditemukan berbagai macam arti, sehimgga Pembaca harus memilih makna yang paling tepat untuk memahami kalimatnya. Pembaca juga harus memiliki skill sejati dalam menerima dan memahami isi buku. Bagi Pembaca yang terbiasa berpikir konkrit mungkin akan menemui kesulitan, karena Design Thinking membahas suatu hal yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Ini sangat tergantung sekali dengan pola pikir Pembacanya. Meskipun demikian tata tulisnya (EYD) nyaris sempurna dan tidak terlalu tebal sehingga tidak menyita waktu untuk membacanya.
Buku ini akan sangat bermanfaat bagi Pendidik yang selalu menyukai tantangan. Berbagai metode dan Pendekatan akan memunculkan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan terbaik untuk kepentingan dunia pendidikan di Indonesia. Penulis benar-benar ingin memberikan kompetensi baru untuk Pembaca, dan hal ini akan menginspirasi para Pendidik di Indonesia untuk terus belajar, serta memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya, dan terutama adalah yang terbaik untuk bangsa dan negaranya. Salam..!
.... misalnya perul telah terisi, segelas kopi.... baghian ini sepertinya yang paling mendasar dari tulisan ini :D
BalasHapusAsiikk... ada komentar dari Penulisnya... Sebenarnya buku apapun judulnya jika dibaca dengan perut kosong biasanya sulit dipahami kan..??? wkwkwk..!Terima kasih perhatiannya ya pak fathur... Sukses selalu..!
Hapus